logo
Home
/
Blog
/
gojek
/
5 Upacara Adat Bali yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan
5 Upacara Adat Bali yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan
gojek / 24 Feb 2024

Apa yang membuat wisata di Bali begitu unik? Alamnya? Orangnya? Budayanya? Upacara Adatnya Bali seakan memiliki tempat yang khusus untuk para pelancong. Banyak yang menobatkan Bali sebagai destinasi liburan terbaik di dunia. Tapi apa yang betul-betul membuat Bali spesial? Tentu adalah budayanya. Dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka 1941 yang ditandai dengan Hari Raya Nyepi, berikut rangkaian upacara adat dan acara adat di Bali.:

Galungan Kuningan, Perayaan Kemenangan Kebaikan Melawan Kejahatan

Galungan dan Kuningan adalah salah satu rangkaian upacara dan acaraadat yang diadakan setiap 2 kali dalam setahun. Kuningan Galungan merupakan perayaan dari menangnya Kebaikan (Dharma) melawan Kejahatan (Adharma). Ditandai dengan penjor atau janur kuning di depan rumah-rumah. Untuk orang Bali, ini adalah bentuk penyucian diri dari perbuatan-perbuatan di masa lalu, waktu untuk berkumpul, dan waktu untuk bergotong royong dengan keluarga terdekat. Penasaran dengan upacara adat Kuningan Galungan? Jangan lupa untuk mengunjungi Bali padal19 Februari (Galungan) dan 29 Februari (Kuningan). Upacara akan diselenggarakan serentak di seluruh wilayah Bali dan merupakan suguhan budaya dan adat yang spektakuler untuk diabadikan secara visual. Biar gampang pindah dari satu tempat ke tempat lain, pesen aja GoRide atau GoCar. Jadi bisa menyaksikan perayaan Galungan dan Kuningan dengan lebih nyaman.

Melasti, Perjalanan Menuju Kesucian Lahir dan Batin

Melasti bertujuan untuk mensucikan diri secara lahir dan batin. Upacara adat Melasti dilaksanakan setiap satu tahun sekali dan merupakan rangkaian dari hari raya Nyepi. Yang menarik dari Melasti adalah prosesi dari upacara adatnya. Setelah melakukan upacara adat di pura dan rumah masing-masing. Masyarakat Bali dengan lingkungan tempat tinggal nya akan berjalan ke pantai terdekat. Dalam perjalanan ini, mereka menyungsung pratima atau pralega yang menyimbolkan dewa-dewi. Sesampainya di pantai, mereka berdoa dan membersihkan diri. Upacara adat Melasti merupakan suguhan budaya yang akan memberikan pemahaman mendalam soal kultur Bali. Pantai-pantai yang kami rekomendasikan untuk dikunjungi adalah Pantai Kuta, Seminyak, Sanur, Jimbaran, dan Nusa Dua. Gunakan GoRide atau GoCar untuk berkunjung ke beberapa titik dan menyaksikan acara adat Melasti. Karena perjalanannya panjang, jangan lupa untuk cek dan pesan GoFood untuk mengisi tenaga agar bisa terus menjalani kegiatan seru selama rangkaian upacara adat Melasti.

Ogoh-ogoh, Manifestasi Kejahatan melalui Seni 

Ogoh-ogoh adalah patung yang terbuat dari bambu dan kertas. Menurut kepercayaan Hindu, ogoh-ogoh merupakan penggambaran hal-hal buruk yang ada di dalam diri manusia. Wujudnya digambarkan sebagai raksasa jahat atau yang disebut dengan Bhuta Kala. Karena ogoh-ogoh merupakan manifestasi dari sifat jahat, setelah rangkainan acara arak-arakan, ogoh-ogoh akan dibakar yang menyimbolkan upaya manusia untuk menghilangkan sifat buruknya. Pembuatan ogoh-ogoh dan rangkaian kegiatannya masih merupakan bagian dari upacara adat Hari Raya Nyepi. Jika kamu ada di Bali di pada 24 Maret, usahakan untuk hadir karena disini lah kita bisa menyaksikan kreasi talenta-talenta terbaik seniman Bali! Oiya, Banjar Tainsiat dan Banjar Gemeh adalah banjar yang dari tahun ke tahun memberikan suguhan ogoh-ogoh paling populer. Psssstt jika beruntung kamu akan bisa berfoto dengan ogoh-ogoh Gojek loh! Pakai GoRide untuk menembus kemacetan Denpasar karena jalanan pasti akan padat!

Nyepi, Hening untuk Kembali Suci 

Nyepi merupakan peringatan Tahun Baru dalam kalender Hindu atau Tahun Baru Saka. Di hari suci ini, semua kegiatan ditiadakan termasuk tempat-tempat umum seperti bandara. Sebagai gambaran, pada 25 Maret mendatang, Bali akan sejenak beristirahat dari semua kegiatan. Kamu tidak akan mendengar suara dan melihat lampu. Kamu bisa menikmati keheningan, melakukan refleksi diri dan menatap bintang-bintang yang terlihat lebih terang karena tidak adanya polusi. Sungguh sebuah pengalaman yang harus kamu coba paling tidak sekali seumur hidup. Jangan lupa untuk membeli makanan menggunakan GoFood sehari sebelum Nyepi agar kamu bisa menikmati keheningan bersama dengan makanan kesukaan kamu.

Omed-omedan, upacara adat dengan sentuhan cinta dan kasih sayang

Upacara adat Omed-omedan adalah upacara Bali yang diadakan di Banjar Kaja, Sesetan. Upacara adat ini diadakan sehari setelah Nyepi dan selalu berhasil mendatangkan masa yang penasaran dengan uniknya prosesi pencarian jodoh ini. Sebagai gambaran, 2 kelompok lak-laki dan perempuan yang belum menikah akan dihadapkan dan ‘ditabrakan’ dengan harapan untuk menjadi sebuah pasangan. Oya, jangan lupa bawa jas hujan karena upacara adat ini terkenal dengan festival air! Pake Goride untuk ke Banjar Kaja ya karena akan susah cari parkiran dan jalanan pasti akan macet!

Jutaan turis berbondong-bondong masuk ke Bali setiap tahunnya untuk mengalami secara langsung aneka ragam aktivitas di Bali. Ada yang spesial di minggu-minggu menuju bulan Maret menyambut pergantian tahun Saka kalender Hindu yang diperingati dengan rangkaian upacara adat termasuk Kuningan Galungan, Melasti, Ogoh-Ogoh, Nyepi, dan Omed-omedan. Pastikan kamu menyaksikan secara langsung suguhan budaya yang pastinya hanya ada di Bali. Bersama dengan komunitas adat dan budaya, Gojek mendukung pelaksanaan upacara adat dan kegiatan kebudayaan melalui inisiatif #inibaliku. Nah kalau masih ada waktu setelah menyaksikan upacara adat yang ada di Bali, bisa dicek nih aktivitas di Bali lainnya. Biar liburan di Bali semakin tak terlupakan. Cek aplikasi Gojek sekarang untuk memudahkan perjalanan kamu selama di Bali!