logo
Home
/
Blog
/
gohr
/
The Winner of GO-JEK Hero Award 2017
The Winner of GO-JEK Hero Award 2017
gohr / 24 Feb 2024

THE ROCKSTAR

(Becquini Akbar, OPS)

The Rockstar yang satu ini memang terbiasa bekerja dengan speed yang kencang. Berbagai permasalahan berhasil di selesaikan dengan waktu yang tak lama.  Ia telah membuat banyak perubahan yang signifikan ditengah situasi intens dan dinamis di Unit Divisinya. Dialah dalang yang menciptakan standar respon dari 1x24 jam menjadi kurang dari 1 jam saja. Tidak hanya cemerlang sebagai seorang individu, dia juga terus mendorong timnya untuk menciptakan karya dan inovasi. Kemampuannya untuk berkolaborasi dengan baik dengan seluruh pihak, membuatnya tidak hanya dikenal baik di lingkungan divisinya, melainkan seluruh GO TROOPS.

 

THE MENTOR

(Becquini Akbar, OPS)

Di GO-JEK, kita semua adalah mentor untuk satu sama lain. Karena kita yang bersama-sama bertanggung jawab untuk kesuksesan satu sama lain. Ini sebabnya Mentor menjadi penting di GO-JEK, terutama ketika aset terbesar kita adalah kita sendiri, The people.

Mentor kali ini pernah bercerita, “Dulu, gue dimentor oleh CEO gue. Dia itu sampai bikin presentasi dengan banyak slide untuk bisa membantu perkembangan karir gue. Karena gue impress banget dengan itu dan gue sangat terbantu, gue merasa sekarang gue harus pay it forward”.

 

THE HIDDEN GEM

(Maulana Malik Ibrahim, GO-PAY)

Bagi Maul, sapaan akrab Maulana Malik Ibrahim, bekerja di GO-JEK seperti “belajar yang dibayar”.  Bahkan terkadang ilmu yang didapat lebih dari bangku kuliah karena bisa bertemu langsung dengan para ekspertisnya. Ditengah kesibukan pekerjaannya, ia rela memeriksa akurasi go-jek credit satu persatu sampai tengah malam. Dan sebenarnya tidak ada yang tahu dia melakukan hal ini kecuali dari tim call center. Padahal dia bukan bagian dari call center.

Lalu, ketika ada proses pembagian kartu BCA, sebenarnya bukan tanggung jawabnya dia untuk membuat flow dan proses distribusinya. Sayangnya, meski ia yang mengerjakan itu semua, justru tim lainlah yang mendapatkan recognition atas pekerjaan tersebut. Tapi itulah PASSION, dan oleh karena itu, Maul layak mendapatkan penghargaan ini oleh teman-temannya.  

 

THE UNBREAKABLE

(Sam Diah, Dynamic Culture & Driver Empowerment)

UNBREAKABLE di GO-JEK adalah orang-orang yang tidak mudah menyerah. Semua masalah dihadapi. Tidak pernah mengeluh. Mengapa ini penting di GO-JEK? Karena kita di GO-JEK harus menjadi orang yang sangat AGILE -- yang bisa berubah dengan terjadinya perubahan. Kita harus punya GRIT - kegigihan dengan apapun yang di lempar ke kita. GO-JEK hanya bisa sekuat orang-orang di dalamnya. Ini sebabnya the unbreakables adalah orang-orang yang bisa kita contoh ketika kita sedang menghadapi masalah. Sehingga kita bersama-sama bisa terus melatih our MENTAL TOUGHNESS dan MATURITY.

Seperti halnya Sam Diah, VP Dynamic Culture dan Driver Empowerment yang telah melampaui segalanya di go-jek, dari awal sampai dengan saat ini. Posisi, tanggung jawab, masalah yang dihadapinya pun terus berubah. Ia paham bahwa GO-JEK itu akan terus berubah, dan kita yang bisa terus mendukung GO-JEK juga harus terus berubah.

 

THE GO-ZEN

(Nadia Tenggara, GO-FOOD)

Beberapa hal yang menjadi benang merah dalam kategori GO-ZEN adalah orang-orang yang tidak hanya ramah dan baik hati, tetapi juga secara proaktif spread the positivity at the office.

Ia adalah orang-orang yang tidak pernah terbebani dengan pekerjaannya. Malah dengan semua tantangan itu, menjadi tantangan baru untuk me-master WORK LIFE BALANCE. Karena di GO-JEK, work life balance bukan banyaknya waktu istirahat, tetapi sejauh mana kita bisa tetap mindful, happy and healthy dengan semua tantangan yang kita hadapi.

Nadia yang saat ini mengemban posisi sebagai Head of GO-FOOD juga memiliki kualitas yang bisa membuat suasana tetap positif ketika ada masalah

 

THE GO-KER

Arief Fadhillah (VP OPS)

Kekuatan para GO-KER di gojek adalah membaca situasi dan mengamati gestur orang lain. Contohnya, ketika paham situasi meeting sudah mulai tegang dan memanas, dia bisa dengn santainya memplesetkan sebuah kata, sehingga semua orang tertawa. Mungkin ini hal yang simple banget, dan mungkin sangat garing, TETAPI dampaknya untuk kesehatan jiwa itu tinggi. Sama halnya seperti yang dilakukan Arief, dia percaya bahwa ini penting for the sake of the team. Dia melakukan ini bukan cuma sekedar becandaan semata, tetapi demi team cohesiveness.

Bahkan siapa sangka, seorang VP rela menjadi ‘toge’ pada acara Anniversary kemarin. Selain itu, Arief juga memiliki empati yang tinggi, sampai sangat jago mengamati bahasa tubuh dan raut wajah. Ketika tahu dalam situasi meeting ada yang belum bersuara, dia yang akan memberikan ruang untuk orang tersebut untuk berbicara. Sehingga, ketika bercanda dengan orang lain pun, ia tahu batasan-batasannya, tanpa menyakiti hati orang lain. Dampaknya apa? Orang lain menjadi nyaman dan senang bekerja dengan mereka.

 

THE THINKER

(Tedo Esmu, Head of GO-LIFE)

Proses berfikir seorang pemikir itu sangat terstruktur dan jelas. Mereka tidak takut untuk menyuarakan opininya dan memberikan alasan dibalik opini tersebut. Dan ini semua karena mereka memiliki CURIOSITY yang sangat tinggi. THE THINKERS juga adalah orang terus berinovasi, baik dalam solusi, produk maupun proses. Bukan tentang siapa yang pemikirannya lebih baik, tetapi bagaimana kita bisa berkolaborasi dalam berfikir.

Sebagai seseorang yang dinobatkan The Thinkers oleh rekan kerjanya, Tedo merupakan sosok leader di GO-JEK  yang terbilang muda, namun berhasil membawa banyak perubahan. Sejak memulai karirnya di bulan Juni 2015, pria ini sudah merasakan lebih dari 3 posisi. Partnership acquisition, Commercial marketing, customer acquisition hingga akhirnya menempati posisi head of product saat ini dengan 9 orang team. Yang membuat dia akhirnya semakin kuat dalam BERFIKIR karena dia benar-benar tidak pernah mengatakan tidak terhadap tantangan. Walaupun dia merasa lemah di eksekusi, dia menerima tantangan dan ini yang membuatnya semakin tajam dalam memberikan solusi dalam eksekusi.