logo
Home
/
Blog
/
gohr
/
Behind The Scene GO-AUTO: Service For The Young And Restless
Behind The Scene GO-AUTO: Service For The Young And Restless
gohr / 24 Feb 2024

“Target terbesar nya casual user. Orang yang gak ngerti otomotif tapi selalu pakai mobil. Karena keunggulan kita adalah convinience, orang gak perlu ke bengkel.  Kedua faktor cepat, dulu kita harus nunggu lama kalau mau service, sekarang gak perlu lagi.  Ketiga adalah faktor security.  Kalau dulu orang gak tau servicenya bagus atau ga, tapi sekarang pasti ada insurance nya”

 

Perkembangan industri otomotif Indonesia khususnya di Jakarta kian hari semakin meningkat. Setiap harinya ada sekitar 5.000 kendaraan baru mengaspal di jalanan ibu kota.  Melihat perkembangan ini, Hazki Hariowibowo yang bertanggung jawab sebagai Head of GO-AUTO turut mengambil peluang yang ada dengan membuat produk baru yaitu GO-AUTO.

Sebagian GO-TROOPERS pasti sudah tahu kan apa itu GO-AUTO? Beberapa waktu yang lalu, tim GO-AUTO sudah melakukan uji coba produk pada internal GO-JEK. Tapi, seperti apa cerita di balik pembuatan GO-AUTO? Mari kita simak tulisan berikut ini!

Ide pembuatan GO-AUTO ini berawal dari kegelisahan Hazki Hariowibowo setiap kali ingin melakukan service kendaraan. Disaat yang bersamaan, Hazki yang bertemu Nadiem langsung menyampaikan idenya untuk membuat produk tersebut. Meski awalnya Hazki diminta Nadiem untuk mengembangkan produk lain di GO-JEK, tapi akhirnya Hazki berhasil mewujudkan idenya membuat GO-AUTO.

Awalnya, Hazki Hariowibowo bersama Unggul Pribadi melakukan beberapa close recruitment untuk mengumpulkan tim GO-AUTO yang saat ini sudah berjumlah 10 orang. Persiapan pun dimulai sejak 8 bulan yang lalu. Dan akhirnya, September lalu GO-AUTO rilis ke pasaran. (Go check your App now, TROOPS!)

Sebagai layanan otomotif on demand ibu kota pertama, GO-AUTO menyediakan tiga layanan utama.  Adiska Angela sebagai Head of Marketing GO-AUTO menuturkan layanan otomotif yang tersedia mulai dari cuci mobil, wax, auto service (tune up/ maintenance, ganti oli, ganti aki), dan juga layanan ketiga yaitu towing dan emergency (derek, jumper aki, tambal ban dan ganti ban serep).  “Para pengguna bisa mengeksplor layanan otomotif yang diinginkan, nanti service partnernya akan datang ke tempat pengguna,” tutur Adis.

Meski GO-AUTO ini adalah layanan otomotif, tapi ternyata target utamanya mereka bukanlah para ahli otomotif lho GO-TROOPS! Melainkan, para pekerja dan anak muda yang mobile user banget.

“Target terbesar nya casual user. Orang yang gak ngerti otomotif tapi selalu pakai mobil. Karena keunggulan kita adalah convinience, orang gak perlu ke bengkel.  Kedua faktor cepat, dulu kita harus nunggu lama kalau mau service, sekarang gak perlu lagi.  Ketiga adalah faktor security.  Kalau dulu orang gak tau servicenya bagus atau ga, tapi sekarang pasti ada insurance nya” tambah Hazki kepada tim Intercom.

Hazki juga bercerita bahwa tantangan terbesar saat mengembangkan produk ini adalah merubah behaviour para konsumen yang terbiasa ke bengkel saat ingin service. Targetnya, setelah peluncuran produk pada September lalu, GO-AUTO bisa mencapai 8000 transaksi dengan 300 service provider di akhir tahun nanti.

GOOD LUCK GO-AUTO and TEAM!