logo
Home
/
Blog
/
gofood
/
Merchant Story: Ayam Madu si Bangkong
Merchant Story: Ayam Madu si Bangkong
gofood / 24 Feb 2024

Hai GO-FOODies,

Kali ini GO-FOOD akan membahas kisah tentang salah satu partner sukses GO-FOOD yaitu Ayam Madu si Bangkong. GO-FOOD berkesempatan untuk berbincang dengan pemilik dari warung makanan yang lagi hits ini, bisa kita kenal dengan nama Kang Fajar. Kini Ayam Madu si Bangkong sudah tersebar di delapan cabang, lho, berlokasi di Bandung, Kab. Bandung, Cimahi, Bogor, Bekasi, dan Cikarang.

Nama Ayam Madu si Bangkong sendiri berasal dari menu andalan yang dijual oleh warung makan ini yaitu Ayam Madu, nah si Bangkong adalah istilah Bahasa Sunda untuk si Katak. Konon, Kang Fajar sang pemilik kedai ini sejak SMA dikenal oleh teman-temannya dengan sebutan Bangkong. Unik banget deh asal usul namanya.

Penasaran sama kiat sukses Kang Fajar membangun kedai Ayam Madu si Bangkong? Yuk, simak beberapa petikan wawancara yang GO-FOOD lakukan bersama Kang Fajar.

Apa yang membuat Kang Fajar memutuskan untuk memilih jenis usaha kuliner?Karena kuliner/makanan adalah kebutuhan pokok bagi setiap orang. Selain itu juga dalam membuka usaha kuliner diperlukan kebutuhan khusus, ya tidak menutup kemungkinan juga usaha kuliner ini dapat menghasilkan profit yang terbilang cepat

Siapa sih target utama dari Ayam Madu si Bangkong?
Targetnya semua usia, karena menu kami dirancang agar cocok untuk dinikmati oleh berbagai usia

Sudah berapa lama Kang Fajar mendirikan usaha ini? Berapa jumlah pegawai dari awal berdiri hingga sekarang?
Sekarang sudah masuk tahun ke-9. Pada awalnya, pegawai dari kedai Ayam Madu si Bangkong hanya empat orang. Sekarang pegawai yang dimiliki sudah mencapai 49 orang yang tersebar di delapan cabang Ayam Madu si Bangkong

Apa yang membedakan menu ayam milik Ayam Madu si Bangkong dengan menu ayam di tempat lain?
Ayam Madu Si Bangkong berbeda dengan ayam madu lain yang beredar di pasaran. Biasanya ayam madu yang lain madunya dioleskan setelah ayam dibakar. Namun resep rahasia kami, madu dimasukkan pada saat proses pengungkepan ayam sehingga rasanya berbeda. Wah, nggak heran sih rasa madunya bisa meresap sampai ke dalam~

Melihat respon pembelian terhadap Ayam Madu si Bangkong di GO-FOOD ini sangat bagus, adakah kiat yang dipersiapkan dalam menghadapi penjualan setiap harinya?
Tidak ada kiat khusus. Tetapi walaupun produk kami merupakan makanan tradisional, kami sudah menggunakan fast cook dalam pengolahannya

Kira-kira, apa sih suka duka yang pernah dihadapi ketika menjalani usaha ini?
Suka duka itu akan selalu ada. Sukanya ketika cabang Ayam Madu si Bangkong yang buka semakin bertambah banyak, dukanya ketika harus menghadapi sepi pembeli

Bagaimana strategi yang dilakukan dalam menghadapi persaingan usaha saat ini?
Kita harus menjaga cita rasa produk dan mengikuti perkembangan zaman dengan selalu berinovasi dalam menu

Kalo dari Kang Fajar sendiri, adakah tips untuk pemula yang ingin memulai usaha di bidang kuliner?
Tips untuk pemula yang akan menjalankan usaha kuliner, harus mematangkan konsep. Harus tau apakah akan menjual konsep tempat (kenyamanan dan keindahan tempat) atau menjual produk yang memiliki cita rasa yang istimewa, karena itu yang akan menentukan bisnis kita kedepannya.

Ingin tau tentang kisah sukses merchant lainnya? Simak terus hanya di GO-FOOD!